Hari
ini ada aksi damai yang dilakukan oleh umat islam di beberapa titik di ibukota
jakarta diantaranya di bareskim mabes polri, jalan merdeka selatan, jalan merdeka
barat, serta para demonstran berkumpul menjadi satu di istana presiden. Aksi
ini didasari oleh perkataan gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) yang diindikasikan telah melakukan penistaan agama.
Terkait
aksi hari ini bagaimana kita menilainya? Kembali ke diri masing – masing, karena
saya yakin perspektif berfikir setiap orang pasti berbeda. Ghirah seseorang
untuk membela agamanya adalah hak setiap warga yang tak bisa kita halangi
karena Indonesia adalah negara demokrasi yang memberikan kebebasan setiap warganya
untuk menyampaikan aspirasinya. Kita tidak boleh berfikir atau bahkan
menghakimi bahwa umat islam yang turun ke jalan adalah orang bringas yang bukan
mencerminkan islam rahmatan lil alamin, karena apa yang menurut kita tidak baik,
bisa jadi baik menurut orang lain begitu pun sebaliknya. So, Kita harus bijak
menilai aksi damai hari ini. Apakah memang benar – benar dari hati nurani,
apakah malah ada yang menunggangi? Maka kita dituntut untuk berfikir secara
obyektif untuk menyikapi bahkan menilai aksi damai hari ini agar tidak ada
penilaian yang merugikan orang lain.
***
Bagaimana
jika negeri ini tidak kondusif? apakah kita
bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk? Apakah kita bisa melaksanakan
kegiatan sehari – hari kita dengan sempurna? Jika keadaannya masih seperti hari ini,
jawabanyya tentu tidak. Maka kewajiban kita adalah menjaga keamanan serta
keutuhan NKRI karena menjaga NKRI sama halnya menjaga agama kita.
Apa
yang bisa kita lakukan? Yang paling
utama adalah kita jangan mudah terprovokasi atas aksi hari ini karena bukan
tidak mungkin aksi tersebut ada yang menunggangi untuk kepentingan pribadi atau
kepentingan kelompok. Karena aksi hari ini berbarengan dengan proses pilkada di
Jakarta. Kita tidak boleh terpengaruh terhadap isu poliik serta isu – isu
sensitif yang menyinggung agama.
Sesuai
dawuh KHR. Ach. Azaim Ibrahimy pengasuh pondok pesantren salafiyah syafi’iyah
Sukorejo kita harus bisa bagi tugas. Ada yang melakukan audiensi dengan pihak
terkait seperti halnya pemerintah atau penegak hukum, ada yang turun ke jalan.
kita cukup berjuang dengan doa saja. Tak perlu turun aksi karena berdoa adalah
cara mulia yang bisa kita lakukan untuk ketentraman serta keutuhan Negara kita.
Berdoalah
semoga tuhan menjaga negara ini, menjaga masyarakat Indonesia dari fitnah –
fitnah yang memecah belah bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar