Jumat, 04 November 2016

BIJAKLAH DALAM MENILAI

Hari ini ada aksi damai yang dilakukan oleh umat islam di beberapa titik di ibukota jakarta diantaranya di bareskim mabes polri, jalan merdeka selatan, jalan merdeka barat, serta para demonstran berkumpul menjadi satu di istana presiden. Aksi ini didasari oleh perkataan gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diindikasikan telah melakukan penistaan agama.

Terkait aksi hari ini bagaimana kita menilainya? Kembali ke diri masing – masing, karena saya yakin perspektif berfikir setiap orang pasti berbeda. Ghirah seseorang untuk membela agamanya adalah hak setiap warga yang tak bisa kita halangi karena Indonesia adalah negara demokrasi yang memberikan kebebasan setiap warganya untuk menyampaikan aspirasinya. Kita tidak boleh berfikir atau bahkan menghakimi bahwa umat islam yang turun ke jalan adalah orang bringas yang bukan mencerminkan islam rahmatan lil alamin, karena apa yang menurut kita tidak baik, bisa jadi baik menurut orang lain begitu pun sebaliknya. So, Kita harus bijak menilai aksi damai hari ini. Apakah memang benar – benar dari hati nurani, apakah malah ada yang menunggangi? Maka kita dituntut untuk berfikir secara obyektif untuk menyikapi bahkan menilai aksi damai hari ini agar tidak ada penilaian yang merugikan orang lain.

***

Bagaimana jika negeri ini tidak kondusif? apakah kita  bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk? Apakah kita bisa melaksanakan kegiatan sehari – hari kita dengan sempurna? Jika keadaannya masih seperti hari ini, jawabanyya tentu tidak. Maka kewajiban kita adalah menjaga keamanan serta keutuhan NKRI karena menjaga NKRI sama halnya menjaga agama kita.

Apa yang bisa kita lakukan?  Yang paling utama adalah kita jangan mudah terprovokasi atas aksi hari ini karena bukan tidak mungkin aksi tersebut ada yang menunggangi untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok. Karena aksi hari ini berbarengan dengan proses pilkada di Jakarta. Kita tidak boleh terpengaruh terhadap isu poliik serta isu – isu sensitif yang menyinggung agama. 

Sesuai dawuh KHR. Ach. Azaim Ibrahimy pengasuh pondok pesantren salafiyah syafi’iyah Sukorejo kita harus bisa bagi tugas. Ada yang melakukan audiensi dengan pihak terkait seperti halnya pemerintah atau penegak hukum, ada yang turun ke jalan. kita cukup berjuang dengan doa saja. Tak perlu turun aksi karena berdoa adalah cara mulia yang bisa kita lakukan untuk ketentraman serta keutuhan Negara kita.

Berdoalah semoga tuhan menjaga negara ini, menjaga masyarakat Indonesia dari fitnah – fitnah yang memecah belah bangsa Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar