Ku Serahkan Rasa ini pada – Mu,
Engkaulah yang maha tahu akan rasa yang terpendam dalam jiwa,
Engkaulah yang maha kuasa, Engkaulah yang maha mengetahui,
sedang hamba tidak mengetahui.
Semoga rasa ini tulus pemberian darimu.
Rasa yang tak pernah Pudar
Yaaa
. . . HARUS KU AKUI . . .
Rasa
ini terpendam indah dalam jiwa, rasa
yang terus tumbuh, dimanapun aku berpijak rasa ini selalu mengikutiku hingga
terkadang aku dipaksa untuk mengingatmu. Rasa ini mengalahkan rasaku terhadap
siapapun yang pernah menumbuhkan rasa padaku. Tak bisa ku pungkiri Rasa ini
begitu kuat tertanam dalam jiwa. pernah suatu ketika aku mencoba melupakan rasa
ini, tapi tak bisa. Ketika aku mencoba untuk melupakan, saat itulah kamu hadir membayangiku, seakan – akan aku tak akan
pernah bisa lari dari rasa ini. Sebenarnya bukan maksudku untuk lari dari
perasaan ini, tapi aku menyadari aku seorang lelaki yang tak pantas untuk
memilikimu, aku seorang lelaki yang tak pantas untuk mencintaimu. Tapi Sekuat
apapun caraku untuk lari darimu, sehebat apapun usahaku memalingkan rasa terhadapmu,
semuanya akan sia – sia karena bayangmu selalu hadir dalam benakku.
Berbicara
Rasa, berbicara Cinta memang indah, tapi terkadang juga rumit bahkan
menyakitkan, inilah yang ku rasakan. tapi bagiku Cinta adalah nikmat, nikmat
yang wajib ku syukuri, karena dengan cinta hidupku menjadi bermakna dan
berwarna. Ah entahlah . . . CINTA itu
memang indah dan terkadang menyakitkan karena cinta memiliki seribu rahasia,
sejuta makna yang tak mampu ku definisikan satu per satu setiap esensi
didalamnya.
Seperti
rasaku padamu, yang memberi ku warna dalam setiap perjalanan hidupku. kamu
adalah inspirasi hidupku, kamu adalah agen of change dalam hidupku, kamu adalah
wanita hebat yang pernah ku temui, dan kamu adalah wanita penyemangatku, aku
berterimakasih bisa mengenalmu.
Jika
boleh jujur, aku ingin menyampaikan rasa ini padamu, tapi kapan? aku merasa
berat untuk menyampaikannya padahal aku tidak pernah mengalami situasi seperti
ini, ketika aku mencintai seseorang dengan mudahnya untuk mengutarakan rasa
cintaku, tapi kenapa ketika akan menyampaikan rasa cinta padamu terasa ada
suatu hal yang mengganjal? inilah pertanyaan yang sampai saat ini tak bisa ku
temukan jawabannya. Tapi aku janji Suatu saat nanti aku akan memanggilmu, aku akan
menyampaikan rasa ini padamu. karena sampai detik ini namamu masih terukir indah
dalam jiwa, bayangmu masih setia menghiasi hati dan pikiranku.
Aku
mencintaimu, aku menyayangimu, tapi apakah aku pantas memilikimu? Aku tak akan
pernah peduli kelak kamu jodohku atau bukan, karena dibalik itu semua kamulah
wanita yang sampai detik ini ku perjuangkan. Aku yakin perjuangan ini tidak
salah, aku yakin perjuangan ini tidak akan sia – sia dan aku yakin allah akan
memberikan hasil yang terbaik untukku. Karena setiap perjuangan pasti
menghasilkan, jika gagal perjuangan akan memberikan pelajaran, jika berhasil
perjuangan akan memberi kebahagian.
Nanti,
apapun hasilnya aku akan menerima dengan lapang dada. Apapun jawabannya aku
ikhlas untuk menerima. Karena pada hakekanya aku tak boleh memaksakan
kehendakku untuk memilikimu, aku mencintaimu, tapi belum tentu kamu
mencintaiku. Aku menyayangimu, tapi belum tentu kamu juga menyayangiku. Iya
kan? Semuanya allah yang mengatur, saat ini aku hanya bisa berjuang dan berdoa
untuk mendapatkan wanita yang memang benar – benar ditakdirkan untuk ku.
Dalam
setiap sujud dan doaku namamu selalu kesebut dan ku berdoa Jika memang kamu jodohku dekatkanlah, jika
memang kamu wanita yang ditakdirkan untukku semoga kamu merasakan apa yang ku
rasakan saat ini, aku ingin rasaku dan rasamu menyatu, karena Dalam setiap
mimpiku kamu selalu hadir. tuhan hadirkan bayangmu dikalah kamu tersenyum,
bahagia, menangis, marah, bahkan sedih sekalipun semuanya pernah kurasakan
bersamamu dalam setiap mimpiku. Ketika aku melakukan sholat istikhoroh memohon
petunjuk terhadap rasa, keyakinan, dan mimpi tentangmu, kamulah jawabannya,
kamu wanita yang terus membayangiku.
Ahhhhhhhh
. . . entahlah mungkin tuhan tahu dengan mauku, mungkin tuhan mengerti dengan rasaku, tapi sayang aku tidak
bisa meraba – raba bagaimana ketetapan dan rahasianya? Apakah kamu memang benar
– benar untukku?
KAMU
. . .
Aku
mencintaimu, Aku menyanyangimu, aku ingin memilikimu, aku ingin berjuang
bersamamu dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat, aku ingin menyempurnakan
agamaku bersamamu, aku ingin tertawa bersamamu, aku ingin menangis bersamamu,
aku ingin bersedih denganmu, aku ingin bahagia bersamamu, aku ingin meraih cita
– cita bersamamu, aku ingin melukiskan cerita bersamamu, aku ingin meraih asa
bersamamu, aku ingin berjuang bersamamu, Karena aku merasa nyaman berada
disampingmu. Tunggu aku untuk mendapatkan masa yang tepat, hingga akhirnya aku
menyampaikan rasa ini padamu. Apapun jawabanmu, sekali lagi aku ikhlas dan menerima
dengan lapang dada. Yang terpenting apapun jawabannya nanti tetaplah menjadi
wanita yang seperti ku kenal saat ini, wanita yang tegar, wanita yang
istiqhomah dalam melakukan kebaikan, wanita yang hidup dengan kesederhanaan,
wanita yang apa adanya, wanita yang terus berusaha berjuang demi memperbaiki
diri, wanita yang tak pernah lelah untuk diajak berjuang bersama, aku salut
denganmu karena hal inilah yang menumbuhkan rasa cintaku padamu.
Niatku
tulus mencintaimu, sehingga meyakinkanku untuk tidak pesimis dengan rasa ini
untuk menyampaikannya, apapun jawaban kamu, aku pasrahkan saja semua pada yang
memberiku rasa, karena inti dari rasa ini adalah proses dan jeri payah yang
sudah ku lakukan selama ini. Aku hanya ingin menghormati kamu, aku hanya ingin menghormati
rasaku, aku ingin menghormati proses yang sudah ku lalui. Dan aku harus
menyampaikan rasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar