Rabu, 25 Januari 2017

TAK PUAS TAPI TETAP HARUS TERSENYUM



Semester 7 adalah semester yang ditakuti oleh sebagian mahasiswa. diamana masa – masa indah dalam perkuliahan semester 1 hingga semester 6 tidak lagi dirasakan sepenuhnya. Di semester 7 mahasiswa harus memulai menulis Skripsi yang diawali dengan penulisan Proposal. Dalam penulisan proposal skripsi tersebut harus melalui beberapa tahap yang harus dilalui. Mulai mengajukan judul hingga menunggu judul di acc, setelah di acc pengerjaan proposal pun dimulai. Dalam mengerjakan proposal skripsi ini membutuhkan sebuah perjuangan yang harus diimbangi dengan kesabaran. Sabar dalam mengerjakan, sabar dalam mencari refrensi yang akurat yang bisa dipertanggungjawabkan kebenaran serta sumbernya, sabar dalam melakukan revisi kepada Dosen pembimbing utama serta dosen pembimbing anggota, karena terkadang kedua dosen ini tidak sinkron sehingga membutuhkan pemikiran yang dewasa untuk berada di tengah pemikiran DPU dengan DPA, sabar ketika proposal di corat – coret dan sabar ketika bimbingan tak menghasilkan perubahan. Ya, ini adalah lika - liku proses yang harus dilalui oleh mahasiswa semester akhir.

Tahapan proses diatas sudah saya lalui dengan segala warna - warninya. hingga akhirnya tepat hari selasa tanggal 24 Januari 2017 Saya Seminar proposal bersama Ika, Tomy dan Sarita. Saya mendapatkan giliran terakhir, Ketika ketiganya selesai presentasi, moderator pun mempersilahkan saya untuk presntasi. Dengan ucapan bismillah saya memulai. Dalam presentasi malam itu Agak gugup sampai – sampai menyebut tujuan pembuatan skripsi ini untuk gelar doktor hahaha . . . entahlah saya saja gak faham kenapa ko larinya ke doktor ( Biarkan ini menjadi urusan tuhan ). Dalam presentasi malam itu, saya sangat tidak puas, kecewa karena proposal yang saya presentasikan tak selesai sampai akhir karena waktu yang membatasinya. Dalam presentasi tersebut para narasumber memiliki waktu 10 Menit dan ini bagi saya adalah waktu yang sangat singkat untuk presentasi proposal skripsi. Beda halnya dengan mahasiswa yang menjadikan presentasi tersebut hanya formalitas pokoke maju mungkin waktu 10 Menit itu cukup atau bahkan kebanyakan. Ketika saya bertanya ke teman di fakultas ekonomi dan fakultas hukum waktu yang diberikan rata – rata setengah jam, ko jauh ya perbedaannya dengan fakultas saya yang hanya 10 menit. Ah entahlah ini hanya sebuah perbandingan. Kekecewaan saya juga terjadi ketika Dosen pembimbing memberikan masukan kepada narasumber tak terkecuali saya. Intinya saran tersebut sangat menohok dalam hati. Karena menurut saya saran dari dosen tersebut sudah diberikan kepada saya saat bimbingan, mangkanya saya bingung ko malah dibahas lagi di kelas. Hingga akhirnya sebelum ditutup saya memberanikan diri menanyakan perihal kritik yang diberikan dosen pembimbing. Karena pada prinsipnya ketika mahasiswa dikritik, selagi kritikan tersebut mahasiswa masih bisa memberikan argumen yang kuat maka hukumnya sah – sah saja mahasiswa menyampaikan pernyataan, pertanyaan atau bahkan kritik pada dosen karena pada dasarnya mahasiswa itu belajar. jadi diusahakan jangan diam ketika dosen memberikan kritik, jadikan kritik sebuah nilai serta sebuah pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan baru.

Keesokan harinya setelah presentasi, saya melakukan bimbingan ke Dosen pembimbing. Datang jam 09.30 bimbingannya jam 11.30 itupun tidak jadi karena Bu Leni belum mengoreksi proposal saya yang sudah diperbaiki dan ditaruh di fakultas. La . . . ternyata ini yang membuat Bu Leni mengkritisi ulang proposal saya. Ah terkadang hidup seperti ini. Ya . . . sudahlah yang lalu biarlah berlalu. Intinya malam itu saya tidak puas tapi mencoba untuk tetap tersenyum karena dari ketidakpuasan tersebut akan melahirkan motivasi untuk mencapai sebuah perbaikan.

Terimakasih DPU & DPA  yang saya hormati serta banggakan ( Bpk. Drs. Subur Bahri, M.Si & Ibu Leni Vitasari, S.IP., M.Si) dari beliau saya mendapatkan banyak hal serta   pelajaran yang belum saya dapatkan, dari beliau saya belajar disiplin ilmu yang belum diketahui, dari beliau saya berfikir bahwa bacaan saya sangat kurang sehingga memotivasi untuk terus membaca serta menambah wawasan. Terimaksih atas didikan serta dedikasi yang telah diberikan. Semoga selalu diberi kesehatan, umur yang berkah, serta kebahagian dalam menjalani kehidupan di dunia ini. bapak, Ibu dosen barokahmu selalu ku tunggu. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar