Semester
7 adalah semester yang ditakuti oleh sebagian mahasiswa. diamana masa – masa
indah dalam perkuliahan semester 1 hingga semester 6 tidak lagi dirasakan
sepenuhnya. Di semester 7 mahasiswa harus memulai menulis Skripsi yang diawali
dengan penulisan Proposal. Dalam penulisan proposal skripsi tersebut harus
melalui beberapa tahap yang harus dilalui. Mulai mengajukan judul hingga
menunggu judul di acc, setelah di acc pengerjaan proposal pun dimulai. Dalam
mengerjakan proposal skripsi ini membutuhkan sebuah perjuangan yang harus
diimbangi dengan kesabaran. Sabar dalam mengerjakan, sabar dalam mencari
refrensi yang akurat yang bisa dipertanggungjawabkan kebenaran serta sumbernya,
sabar dalam melakukan revisi kepada Dosen pembimbing utama serta dosen pembimbing
anggota, karena terkadang kedua dosen ini tidak sinkron sehingga membutuhkan pemikiran
yang dewasa untuk berada di tengah pemikiran DPU dengan DPA, sabar ketika
proposal di corat – coret dan sabar ketika bimbingan tak menghasilkan perubahan.
Ya, ini adalah lika - liku proses yang harus dilalui oleh mahasiswa semester
akhir.
Tahapan
proses diatas sudah saya lalui dengan segala warna - warninya. hingga akhirnya
tepat hari selasa tanggal 24 Januari 2017 Saya Seminar proposal bersama Ika,
Tomy dan Sarita. Saya mendapatkan giliran terakhir, Ketika ketiganya selesai
presentasi, moderator pun mempersilahkan saya untuk presntasi. Dengan ucapan
bismillah saya memulai. Dalam presentasi malam itu Agak gugup sampai – sampai
menyebut tujuan pembuatan skripsi ini untuk gelar doktor hahaha . . . entahlah
saya saja gak faham kenapa ko larinya ke doktor ( Biarkan ini menjadi urusan
tuhan ). Dalam presentasi malam itu, saya sangat tidak puas, kecewa karena proposal
yang saya presentasikan tak selesai sampai akhir karena waktu yang
membatasinya. Dalam presentasi tersebut para narasumber memiliki waktu 10 Menit
dan ini bagi saya adalah waktu yang sangat singkat untuk presentasi proposal
skripsi. Beda halnya dengan mahasiswa yang menjadikan presentasi tersebut hanya
formalitas pokoke maju mungkin waktu 10 Menit itu cukup atau bahkan kebanyakan.
Ketika saya bertanya ke teman di fakultas ekonomi dan fakultas hukum waktu yang
diberikan rata – rata setengah jam, ko jauh ya perbedaannya dengan fakultas
saya yang hanya 10 menit. Ah entahlah ini hanya sebuah perbandingan. Kekecewaan
saya juga terjadi ketika Dosen pembimbing memberikan masukan kepada narasumber
tak terkecuali saya. Intinya saran tersebut sangat menohok dalam hati. Karena
menurut saya saran dari dosen tersebut sudah diberikan kepada saya saat
bimbingan, mangkanya saya bingung ko malah dibahas lagi di kelas. Hingga akhirnya
sebelum ditutup saya memberanikan diri menanyakan perihal kritik yang diberikan
dosen pembimbing. Karena pada prinsipnya ketika mahasiswa dikritik, selagi
kritikan tersebut mahasiswa masih bisa memberikan argumen yang kuat maka hukumnya
sah – sah saja mahasiswa menyampaikan pernyataan, pertanyaan atau bahkan kritik
pada dosen karena pada dasarnya mahasiswa itu belajar. jadi diusahakan jangan
diam ketika dosen memberikan kritik, jadikan kritik sebuah nilai serta sebuah pembelajaran
untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Keesokan
harinya setelah presentasi, saya melakukan bimbingan ke Dosen pembimbing.
Datang jam 09.30 bimbingannya jam 11.30 itupun tidak jadi karena Bu Leni belum
mengoreksi proposal saya yang sudah diperbaiki dan ditaruh di fakultas. La . .
. ternyata ini yang membuat Bu Leni mengkritisi ulang proposal saya. Ah
terkadang hidup seperti ini. Ya . . . sudahlah yang lalu biarlah berlalu. Intinya
malam itu saya tidak puas tapi mencoba untuk tetap tersenyum karena dari
ketidakpuasan tersebut akan melahirkan motivasi untuk mencapai sebuah
perbaikan.
Terimakasih
DPU & DPA yang saya hormati serta
banggakan ( Bpk. Drs. Subur Bahri, M.Si & Ibu Leni Vitasari, S.IP., M.Si)
dari beliau saya mendapatkan banyak hal serta
pelajaran yang belum saya dapatkan, dari beliau saya belajar disiplin
ilmu yang belum diketahui, dari beliau saya berfikir bahwa bacaan saya sangat
kurang sehingga memotivasi untuk terus membaca serta menambah wawasan.
Terimaksih atas didikan serta dedikasi yang telah diberikan. Semoga selalu
diberi kesehatan, umur yang berkah, serta kebahagian dalam menjalani kehidupan
di dunia ini. bapak, Ibu dosen barokahmu selalu ku tunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar